Diupload oleh : Endah Kartika Sari Pendamping Desa Budaya Bejiharjo Kabupaten Gunungkidul
Gunungkidul yang kaya akan tradisi memang masih kental dengan berbagai macam upacara adat, salah satunya Upacara Bersih Kali yang ada di Dusun Gunungbang, Bejiharjo, Karangmojo. Kali Gunungbang yang konon merupakan petilasan Sunan Kalijaga ini terdiri 3 sumber air yakni sumur Lanang, sumur Wedok dan Comberan. Tradisi yang dilaksanakan di kali tertua di Gunungkidul ini bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat kesehatan, keselamatan, dan hasil panen yang melimpah.
Upacara adat ini dilaksanakan pada hari Senin Pahing Bulan April setiap tahunnya dan melibatkan masyarakat setempat dan pemangku adat. Salah satu ciri khas pada pelaksanaannya, adanya ratusan encek yang dihantarkan warga ke pendopo di sumber tersebut. Encek merupakan wadah yang terbuat dari pelepah pisang berbentuk kotak dengan jeruji dari bambu. “Dalam encek tersebut berisi makanan olahan dari hasil bumi seperti, umbi-umbian dengan jenis uwi, gembili dan talas,dilengkapi dengan ketupat, ingkung, pisang serta nasi,” jelas Mbah Sandiyo sesepuh Gunungbang.
Prosesi ini dimulai dengan warga yang berbondong-bondong datang ke Kali Gunungbang membawa encek (tumpeng) yang berisi nasi ingkung dan 10 macam hasil bumi. Setelah semua terkumpul sang pemangku adat mendoakan encek tersebut memanjatkan doa agar diberi kesehatan dan keselamatan kemudian encek tersebut kemudian dibagikan kembali kepada warga sebagai sego berkat. Upacara adat ini juga dianggap sebagai pesta rakyat karena setelah prosesi bersih Kali juga ditampilkan berbagai macam atraksi, seperti Jathilan dan Ledhek, bahkan warga yang sedang merantau pulang ke Desa demi menyaksikan ritual ini.
Kepala Padukuhan Gunungbang, Rismanto, Sabtu, (15/6/2020) mengatakan, upacara ini dilaksanakan sebagai sarana untuk menyampaikan syukur, sekaligus melangsungkan nadzar atas terkabulnya doa dan permohonan warga. Sebagai gantinya warga mendatangkan hiburan Ledhek dengan biaya sukarela. Konon katanya penunggu Kali Gunungbang yaitu Kyai Sejati meminta adanya hiburan ledhek, dengan gendhing wajib yang pertama dimainkan yaitu Gendhing Ijo-ijo, setelah itu gendhing bebas sesuai permintaan para pengibing, sehingga dipercaya jika tidak ada ledhek akan terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.
Sementara itu, sesepuh warga Padukuhan Gunungbang, Mbah Sandiyo menambahkan, sumber penguripan terbagi menjadi 3, yaitu sumber wedok, sumber lanang dan peceren. Konon sumber ini merupakan petilasan Sunan Gunung Jati.
Selain disakralkan, keberadaan Sumber Penguripan digunakan warga untuk irigasi pertanian. Sumber air ini tidak pernah kering sepanjang tahun, sehingga sangat dirasakan manfaatnya oleh petani saat musim kemarau.
Bersih Kali Sumber Penguripan tersebut menjadi salah satu event tradisi budaya di Gunungkidul. Upacara tersebut biasanya dihadiri perwakilan Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul, Dinas Pariwisata Gunungkidul, Tim Monitoring Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul, Pendamping Desa Budaya Kabupaten Gunungkidul, dan warga masyarakat.
Disukai oleh 0 orang
Silahkan Login terlebih dahulu apabila ingin berkomentar