Detail Berita

TRADISI RUWAHAN

Diupload oleh : Endah Kartika Sari Pendamping Desa Budaya Bejiharjo Kabupaten Gunungkidul

Nilai - nilai kearifan lokal masyarakat Bejiharjo yang diaplikasikan dalam peristiwa budaya sampai saat ini masih terjaga dan lestari. Salah satunya yaitu tradisi ruwahan yang dilakukan menjelang bulan ramadhan atau tepatnya saat pertengahan bulan ruwah atau bulan kedelapan kalender jawa, yang bertepatan dengan Sya'ban dan kalender Hijriah. Biasanya ruwahan ditandai dengan kegiatan ziarah kubur dan makan bersama kerabat.Saat tradisi ruwahan dilakukan seluruh anggota keluarga mengunjungi makam leluhur lalu membersihkan area makam dilanjutkan dengan doa bersama. Karena sejatinya tujuan tradisi ruwahan adalan mendoakan para leluhur mereka dan berbagi sedekah dengan orang - orang sekitar.Aneka jenis makanan yang disajikan pada saat ruwahan antara lain kolak pisang dan ubi jalar, ketan, apem. Berbagai makanan tersebut kemudian dibagikan kepada para tetangga sekitar.Selain lezat makanan tersebut memiliki makna filosofi. Ketan merupakan makanan yang terbuat dari beras ketan yang dikukus. Nama ketan dalam kepercayaan jawa memiliki makna " kraketan " atau " ngraketke ikatan " yang artinya mereketkan ikatan. Maka ketan dapat menjadi simbol eratnya persaudaraan antar sesama manusia. Kolak adalah makanan yang terbuat dari pisang dan ubi yang direbus dengan campuran santan dan gula jawa. Konon nama kolak diambil dari kata "khalaqa" yang artinya menciptakan, dalam hal ini merujuk pada Sang Pencipta alam semesta yaitu Tuhan YME. Apem merupakana kue tradisional yang terbuat dari tepung beras. Bentuknya bulat pipih. Nama apem diambil dari kata " afwan " yang dalam bahasa arab berarti memohon ampunan atau bisa diartikan dengan saling memaafkan dengan sesama.

Disukai oleh 0 orang

0 Komentar

Silahkan Login terlebih dahulu apabila ingin berkomentar